diatas awan yang indah bersama AirAsia |
Akhirnya aku keluar kandang bertemu kota impian
2012 tepatnya bulan Maret, itulah momen yang tidak akan aku
lupakan sepanjang hidup. Pertama kali aku nyatakan “Okey…, aku harus keluar dan
jelajah sebanyak mungkin negara!”. Aku tidak sendiri, bersama 4 orang teman
kuliah lainnya sudah menyatakan siap graaak…
untuk menjelajah penjuru negeri. Kami berlima bertekad dengan nekat tanpa ada
pengalaman secuilpun tentang apa itu luar negeri.
latarbelakang salahsatu candi di Angkor Wat |
Persiapan sudah dilakukan seperti layaknya mau perang,
pokoknya harus sehemat dan seefisien mungkin. Belajar bagaimana membuat itinerary (rancangan perjalanan) yang
baik, padahal kami tidak paham sebelumnya apa itu itinerary. Sampai bagaimana
menata barang bawaan di dalam satu tas backpacker
isi 35 liter untuk 2 minggu perjalanan. Termasuk juga burung besi apa
yang harus aku pilih untuk mengantarkan kami menuju kota-kota impian. Tidak
tanggung-tanggung, 5 negara 6 kota impian jadi sasaran empuk penjelajahan kami.
Kota cantik nan seksi Ho Chi Minh City, bergelut dengan nostalgia masa lalu di
kota Siem Reap, eksotisme budaya Siam di kota Bangkok, Phuket yang menggoda,
Singapore yang katanya “kota baik”, dan terakhir bersilaturahmi dengan satu
rumpun di Kualalumpur.
Sempat kami ingin mengurungkan niat menjelajah karena dalam
mindset kami semua, hanya dua kata untuk penerbangan ke luar negeri yaitu mahal
dan sangat mahal J.
Namun kami terlalu sombong untuk mengambil kesimpulan seperti itu, ternyata
AirAsia menyelamatkan ketamakan
kami. Semua penerbangan akhirnya memakai maskapai “si merah” AirAsia. Mereka baik sekali memberi harga tiket yang cukup murah, per orang 3 jutaan rupiah hanya keluar dari kantong untuk 5x flight. Parah sekali! saudara-saudara sebangsa setanah air. Hanya AirAsia yang bisa begitu. Sampai saat ini pun aku selalu pilih AirAsia sebagai premier flight kemanapun aku tuju kaki ini melangkah. Entah sudah berapa kali penerbangan sejak 2012 dan selalu pakai mereka.
berpose di dalam Grand Palace |
Perjalanan pertamaku ke luar negeri itupun menjadi sangat bermakna dan mendalam artinya. Karena konsep keluarlah dari zona nyaman bisa aku eksekusi. Pengalaman demi pengalaman aku dapatkan dan ada beberapa poin yang sampai saat ini aku jadikan hadiah indah pulang dari menjelajah, yaitu lebih bisa menghargai perbedaan, membudayakan tertib dan disiplin, dan makin cinta bangsa sendiri. Ya..., makin cinta bangsa sendiri, mengapa? karena setelah dibanding-bandingkan, ternyata kekayaan alam kita masih sangat hebat, pluralisme kita masih sangat kuat, dan bahkan kenyamanan bertempat tinggalpun Indonesia masih juaranya. Maka itu seperti lirik lagunya Ibu Sud, "walaupun banyak negeri kujalani yang mahsyur permai dikata orang...tetapi kampung dan rumahku, disanalah ku rasa senang...", kira-kira begitulah rasanya setelah menjelajah ke luar Indonesia. Tapi bukan berarti tidak mau menjelajah lagi keluar bersama AirAsia dong? yang pasti tidak ada kapok dalam otak saya, Gara-gara AirAsia, nih!
Bertelor satu buku
Berlanjut kisah dari keseruan menjelajah 6 kota impian itu, inspirasi
selalu datang silih berganti. Mulai dari selalu pakai tema AirAsia sebagai bahan studi diskusi di kelas aku sewaktu masih berkutat
di pascasarjana. Sampai pada akhirnya aku beranikan diri untuk menulis cerita
perjalanan dalam bentuk sebuah buku. Ya, aku punya buku sendiri. Horeeyy…. *agak alay. “Rapid Traveler : … habiskan 2 minggu jelajah 5 negara ASEAN!”, itu
judulnya. Semua perjalanan yang telah aku lalui selama 2 minggu bersama AirAsia tersebut aku torehkan dalam
beribu-ribu ketikan keyboard desktop komputer aku dan menghasilkan
segepok buku ber-cover warna biru *feeling blue. Memang pada awalnya susah
untuk memulai, namun karena passion
yang kuat, aku harus punya buku.
buku yang membuatku merasa seksi :) |
Hampir semua buku tentang perjalanan di sebuah
rak toko buku aku beli. Kesemuanya aku pilah-pilah konsep yang terbaik seperti
apa menurutku untuk buku ini. Akhirnya dibuatlah mix concept antara travel
guide dan travel memoar. Jadi, semua
catatan perjalanan yang buruk dan indahnya terangkum jadi satu dengan guiding berisi itinerary dan referensi wisata di kota-kota impian tersebut. Jujur,
mbak Trinity lah yang menjadi inspirasi saya menulis buku. Walaupun tidak
setenar beliau dan buku ini tidak diproduksi secara massal karena bentuknya
indie (bisa didapat di app getscoop atau dapurbuku.com), namun saya cukup merasa seksi mempunyai buku untuk memberikan inspirasi
serupa bagi yang membacanya. Proses sampai menerbitkan buku itu seru sih, tidak
kalah serunya terbang bersama flight attendant yang cantik dan ganteng berbaju
merah-hitam khas AirAsia. Ya,
lagi-lagi gara-gara AirAsia, nih!
Mencoba hoki di bisnis traveling
Masih dalam runtutan benang sutra yang sama, aku sering dijadikan tempat pelarian teman atau saudara untuk menguruskan perjalanan baik
itu hanya sekedar pembelian tiket maupun booking
hotel mereka. Berpikir dagang?, hmmm… sepertinya menarik jika aku memulai
peruntunganku. Dengan desakan dari beberapa teman agar aku punya bisnis di
bidang jasa traveling sendiri pada
akhirnya mendorongku membuka usaha melalui
website www.sukapiknik.com untuk
layanan jasa piknik dari tiket pesawat sampai paket tur bahkan hanya sekedar
konsultasi itinerary.
salahsatu testimonial puas piknikers ^_^ |
Usaha aku ini masih dirintis, seperti halnya di awal-awal AirAsia yang oleh Dato Sri Tony Fernandes beli dari perusahaan terdahulu dengan harga simbolik 1 RM. Lalu memulainya dengan
semangat untuk menerbangkan semua orang, pada akhirnya menjadi sebesar dan
segarang sekarang. Sampai mendapatkan penghargaan maskapai dengan penerbangan tarif rendah terbaik di dunia versi Skytrax. Berharap perusahaan mini ku ini akan bisa se-maxi AirAsia. Lagi-lagi AirAsia jadi inspirasi ku dalam mem-branding produk Sukapiknik yang simpel,
hemat, dan seru. Yah… mirip-miriplah dengan AirAsia yang juga mempunyai budaya perusahaan yang fun dan pelayanan yang setulus hati.
Sangat segaris dengan kalimat “Now, Everyone Can Fly!” dibawah logo mereka. Gara-gara AirAsia, nih! , hidupku bisa berbelok tajam seperti
sekarang. Caiyoo… untuk AirAsia , selamat dan sukses untuk 10 tahunnya.
sedang menuju Jakarta untuk transit dilanjutkan terbang ke HCMC Vietnam |
*Tulisan ini dibuat untuk keikutsetaan pada Kompetisi Blog 10 tahun Indonesia AirAsia. Pemenang nantinya akan mendapatnya hadiah ke Nepal, Penang, atau Bali. Kamu tertarik? silahkan kunjungi AirAsia Indonesia
baca juga : Bagaimana maskapai Low Cost Carrier sering menjual tiket murah? apakah aman terbang bersamanya?
baca juga : Bagaimana maskapai Low Cost Carrier sering menjual tiket murah? apakah aman terbang bersamanya?
3 comments:
salam kenal,
saya iwan.. meninggalkan sedikit komentar...
haha.. blog nya lucu, memancing senyuman di depan laptop.. :-0
wah enaknya travelling...
judul article ini bisa juga "Berkat AirAsia" ..
kalo ada jodoh, mudah2xan bisa ketemu di dalam pesawat airasia..
hahaha
wahhhh,,hadiahnya luar biasa,,haha
semoga sukses yahh lombanya :D
terimakasih untuk mas @iwan , @herbal atasi penyakit luka bekas caesar, dan mbak @cynthia chaniago , makasih sudah berkunjung dan menelorkan komentar di kolom ini...
untuk mas @iwan semoga kapan2 bertemu di pesawat menuju ke sebuah destinasi cantik, aamiin
Post a Comment
Hai teman, gunakan nama dan URL kamu sehingga bisa saya link back lagi nanti, terimakasih