Kalau melihat judul diatas, mungkin cukup mengerutkan dahi anda. Bagaimana tidak, perkembangan e-commerce yang begitu pesat membuat orang sibuk dan termasuk "rules" yang mengatur kegiatan e-commerce didalamnya. Malaysia yang pangsa pasar nya lebih kecil daripada Indonesia sepertinya lebih cepat tanggap terhadap perkembangan e-commerce secara global. Artikel sebelumnya bisa menjadi acuan. Malaysia salahsatu pelopor diantara negara-negara Asia yang mendirikan federal baru bernama Departemen Energi Komunikasi dan Multimedia. Fungsi utama kementrian ini adalah sebagai lokomotif penggerak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang telah didukung dari beberapa lembaga yang jauh jauh hari sudah dibuat yaitu Lembaga Sistem Mikroelektronika Malaysia (MIMOS) didirikan pada tahun 1984, Multimedia Development Corporation (MDC) pada tahun 1996, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) tahun 1998.
Lembaga-lembaga ini memberikan kontribusi positif dengan menjadwalkan agenda tersendiri untuk e-commerce. Membangun masterplan untuk perkembangan e-commerce di Malaysia. 4 elemen pokok masterplan tersebut adalah Meningkatkan kepercayaan perdagangan via internet, Menyiapkan kerangka regulasi, Membangun komunitas internet, dan Mengenalkan pembayaran lewat internet. Malaysia sejak tahun 1997-1998 pun sudah meng-goal kan beberapa rules seperti UU Komunikasi dan Multimedia tahun 1998, UU Tandatangan elektronik tahun 1997 dan UU Kejahatan komputer tahun 1997 (Indonesia baru di era tahun 2000 an??? kemana aja pemerintahan nya ya???).
Nah, Indonesia kemana aja ya???, apakah terlalu sibuk ngurusin mafia pajak? atau pemerintahan nya yang gak peka? padahal prospek dan pangsa pasar e-commerce Indonesia sanagat luas dan berkembang pesat. Jangan sampai kita didekte oleh pihak luar yang memanfaatkan momen untuk mengeruk keuntungan sendiri. AYO INDONESIA BISA!!!
0 comments:
Post a Comment
Hai teman, gunakan nama dan URL kamu sehingga bisa saya link back lagi nanti, terimakasih