Booming E-Commerce Indonesia pada tahun 2013

Sudah siapkah anda jadi pemain atau penonton perkembangan pesat e-commerce Indonesia?

Dot.com lokal yang berkumpul di #startuplokal

Bagaimanakah perkembangan startup/perusahaan dot.com lokal, sudah sebanyak dan sebesar apa mereka?

Sensasi belanja baju tanpa ruang ganti

Mencoba baju di butik tanpa ruang ganti? hanya bisa dilakukan di depan cermin....

memimpikan indonesia sebagai pioner e-commerce

Masih banyak PR yang harus diselesaikan dan masih banyak hambatan, namun peluang dan prospek terbuka lebar, jika ekosistem e-commerce Indonesia menjadi sempurna

Tuesday, May 26, 2015

Akhirnya bisa ke Chiang Mai dan Chiang Rai juga! (part 2)

 
Akhirnya sampai juga di Chiang Mai tepat waktu loh... pukul 10.00 pagi, udara di Chiang Mai juga masih sangat segar karena berada di wilayah utara Thailand. Keluar stasiun dan mencari tuk-tuk menuju hotel. Perlu diketahui stasiun Chiang Mai adalah stasiun paling utara Thailand, dan merupakan akhir perjalanan semua kereta api yang menuju ke wilayah utara Thailand.

fasade depan Sclupture hotel
kamar di Sclupture hotel
         
            Belasan sopir Tuk-tuk sudah menghampiri kami berdua selepas keluar dari pintu stasiun..., dengan bahas khas ngapak mereka, kami hanya senyam-senyum doang dan akhirnya menunjuk satu sopir Tuk-tuk yang beruntung kami pilih hehe.... Dia langsung nanya mau kemana dan saya jawab ke daerah old city jalan Rachadamnoen tepatnya di Sclupture Hotel. Hmm...sepertinya si bapak sopir bingung dan sempat nanya ke temennya. Lajulah Tuk-Tuk kita menuju hotel, jarak dari stasiun ke kawasan old city cukup dekat dan lancar jaya hanya sekitar 10 menit. Kawasan old city adalah kawasan kota lama chiang mai yang banyak terdapat hotel-hotel cukup murah, cafe, toko-toko jual asesoris dan fashion murah serta kuil-kuil yang bertebaran di seluruh kawasan. Sepertinya saya tidak salah pilih tempat nginep karena dekat mau kemana2. Tuk-tuk berhenti di depan hotel dan kami membayar 150 baht sekali jalan dari stasiun ke kawasan old city. Hotelnya cukup nyaman kami untuk semalam disini. Eksterior depan futuristik dan beda tema tiap kamar. Masih terlalu pagi untuk kami check in, ya udah deh nitip tas dulu lalu cuci2 muka langsung cusss keliling old city. 

Chiang Mai Art Cultural Center
        
biar kekinian, selfie ama sobat dulu hehe...
Belum juga kami keluar pintu hotel, disamperin ama ibu-ibu ternyata dia yang jaga kios kecil depan hotel yang menawarkan paket-paket wisata di chiangmai dan juga van yang besoknya akan membawa kami menuju Chiang Rai. Namanya ibu "Nong" , dia dengan senang hati membagikan peta kota Chiang Mai gratis kepada kami. Wah lumayan ini buat arahan walking tour kami berdua. Ok tanpa babibu langsung aja kami jalan...rute pertama jalan kaki kami adalah Chiang Mai Art Cultural Center yang di depannya ada Three Kings Monument, namun sayang seribu malang museumnya tutup karena hari itu hari senin.....arrrgghh...menyebalkan. Padahal menarik isinya selain seni dan sejarah Thailand juga ada rencana blueprint kota Chiang Mai sampai beberapa puluh tahun kedepan, mantap deh..... 
trotoar nyaman untuk pejalan kaki
            Karena sudah kelaperan pas jam 12 siang akhirnya kami mampir sevel dulu seperti biasa beli makan makanan beku yang cukup murah meriah, ternyata bertepatan juga pas jam istirahat anak-anak sekolah setara smu kayaknya soalnya yang cowok pake celana pendek warna biru dan udah gede-gede badannya. Depan sevel persis sekolahannya dan gak jauh dari museum tadi cuman melewati satu perempatan aja. 
Thapae Gate
          Perjalanan selanjutnya adalah menuju Wat Chiang Man, tetep jalan kaki karena deketan dan nyaman berjalan kaki di dalam old city. Wat Chiang Man ini adalah salahsatu kuil tertua di Thailand. Perjalanan dilanjutkan kembali menuju Thapae Gate, sebuah gerbang masuk old city. seperti biasa photo-photo dulu hahaha. Cukup menarik aktivitas kehidupan di kota Chiang Mai ini. Saya bisa bilang Chiang Mai kondisinya seperti kota Jogja sebelum tahun 2000, cukup sepi tidak banyak mobil dan motor. Transportasi tradisional masih dipertahankan seperti saam lor atau becak khas kota Chiang Mai. Tadinya sempat mau sewa sepeda disana cukup murah sih (kisaran 100-300 baht) tapi harus menyediakan deposit 1000 baht hadeuh padahal duit udah cekak banget sisa sisa terakhir. Ya sudah diurungkanlah untuk nggowes cantik keliling kota. hmm.... 
saam lor becak khas Thailand
         Waktu menunjukkan pukul 2 siang kami berjalan kembali ke hotel untuk check in, mandi dan istirahat sebentar. Kira-kira pukul setengah 5 sore kami berjalan kembali menyusuri old city kali ini ke kuil terbesar di Chiang Mai yaitu Wat Chadi Luang yang searah jalan Rachadamnoen. Uniknya disini kalau tiap sore ada ritual keliling candi semacam pradaksina gitu oleh bikshu-bikshu Buddha sambil membunyikan lonceng di sisi-sisi candi, cukup menarik untuk atraksi wisata. 
Wat Chadi Luang
             Selesai dari sini kami berjalan sampai ujung jalan Rachadamnoen sambil menikmati window shopping sesekali memotret sesuatu yang unik. Kira-kira pukul 7 malam kami kembali ke hotel. Rencananya sih sekitar pukul 8 kami ingin menuju ke night bazaar namun apa daya kami sudah tepar semua di kamar, mungkin akumulasi capek dari hari pertama datang berkunjung di Bangkok. Akhirnya kami putuskan untuk stay di kamar istirahat sampai pagi untuk menuju ke kota Chiang Rai. 


Baca juga : Akhirnya bisa ke Chiang Mai dan Chiang Rai juga! (part 1)
                   Akhirnya bisa ke Chiang Mai dan Chiang Rai juga! (part 3)

note : jika ingin menyadur sebagian atau secara keseluruhan bagian artikel ini dipersilahkan namun harap mencantumkan nama saya (astawama) dan link blog saya. Terimakasih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

List rekomendasi