Booming E-Commerce Indonesia pada tahun 2013

Sudah siapkah anda jadi pemain atau penonton perkembangan pesat e-commerce Indonesia?

Dot.com lokal yang berkumpul di #startuplokal

Bagaimanakah perkembangan startup/perusahaan dot.com lokal, sudah sebanyak dan sebesar apa mereka?

Sensasi belanja baju tanpa ruang ganti

Mencoba baju di butik tanpa ruang ganti? hanya bisa dilakukan di depan cermin....

memimpikan indonesia sebagai pioner e-commerce

Masih banyak PR yang harus diselesaikan dan masih banyak hambatan, namun peluang dan prospek terbuka lebar, jika ekosistem e-commerce Indonesia menjadi sempurna

Saturday, July 25, 2015

Akhirnya bisa ke Chiang Mai dan Chiang Rai juga! (part 3-end)

Jam menunjukkan pukul 6 pagi, kami bangun dan bersiap untuk check out karena akan dijemput pukul 8 pagi menuju Chiang Mai oleh van yang telah saya pesan sehari sebelumnya. Van kami pesan dengan harga tiket 500 baht saja per orang, dan ada sekitar 6 orang bule yang ikut bersama kami. Keuntungan memakai jasa van ini lumayan langsung on the cuss gak berhenti2 seperti naik bus, hehe. Jarak Chiang Mai ke Chiang Rai sekitar 4 jam, sempat berhenti sebentar di rest area dan kami masih ingat sampai di hotel Chiang Rai (tempat kami menginap di Chiang Rai) sekitar pukul 1 siang. Sebelum sampai di Chiang Rai kami singgah dulu di Wat Rongkhun atau White Temple yang letaknya berada di jalan utama sebelum masuk kota Chiang Rai dan dekat dengan terminal bus nya. Ya karena kami kemarin request untuk mampir sebentar di candi nya sebelum masuk ke kota akhirnya dikabulkan hehe...dan ternyata penumpang satu van kami malah gak tau ada spot menarik seperti ini. Bule-bule itu cukup terperangah melihat kemegahan white Temple. 

menatap wat Rongkhun :)

White Temple

jalan menuju White temple

              White Temple dibangun oleh Chalermchai Kositpipat. Dibangun mulai tahun 1998 dan sampai sekarang masih dalam tahap pengembangan. Candi ini memang brbeda kebanyakan candi di Thaialnd yang lebih banyak menonjolkan warna kuning dan emas. Kositpipat berani tampil beda dengan memoles seluruh badan kuil candi ini dengan warna putih dan sentuhan kaca-kaca sehingga dari kejauhan tampak berkilau. 
             Sekitar 30 menitan kami berada di candi ini karena sang sopir sudah memberi tahu hanya 40 menit waktu untuk berkeliling candi. Setelah semuanya berkumpul maka van melaju dan tak sampai 5 menit van sudah sampai di terminal bus tempat pemberhentian terakhir. Untuk menuju hotel Chiang Rai kami menggunakan tuk-tuk dengan tarif 150 baht. Setiba di hotel pukul 1 siang, kami langsung titip tas di lobby dan meminta mbak-mbak kasir nya untuk memesankan taxi menuju kawasan Karen Long Neck Village. Saran saya ambil taxi saja untuk menuju desa tersebut karena akses transport disana tidak ada. Harga kisaran 300-400 baht saja untuk PP dan ditungguin sampe puas disana hehe.... Agak cukup jauh dari pusat kota karena desa ini berada di pinggiran kota, namun tidak terlalu lama waktu tempuhnya karena jalanan itu sangat lengang dan lebar....argghhh kota idaman ini.... 
           Masuk ke Karen Long Neck Village harus membayar 500 baht per orang , mehong sih tapi buat saya cukup terbayar karena dari dulu pengen liat suku ini hehe... menurut cerita ini suku sebenernya asli dari Myanmar namun menjadi imigran dan ditampung dan dibina oleh pemerintah setempat di sebuah desa yang mereka diami sekarang. Ada beberapa suku yang mendiami desa ini dan suku yang paling menarik adalah si long neck itu hehe... Hidup mereka bergantung pada kunjungan wisatawan dan barang kerajinan yang mereka jual. Bagus dan indah serta terlampau murah, saya beli kain rajut untuk hiasan di meja hanya sekitar 100 baht saja padahal mereka bikinnya sampe berhari2. Jadi kalau kamu sempet ke desa itu, belilah beberapa kerajinan mereka ya paling gak memabntu perekonomian mandiri mereka. Sempat nyobain juga pake gelang leher itu dan memang berat banget itupun pake gelang yang kecil gimana kalau yang gede ya hadeuh...hidup ini memang berat :( 
Ini beberapa penampakan desa nya :
 
papan penunjuk masuk lokasi desa

iyuuhh itu berat bingitss

mereka hidup dari kerajinan yang mereka buat dan jual

Waktu menunjukkan sekitar pukul 4 sore-an dan kami bergegas untuk menuju mobil taxi yang sopirnya masih terlelap tidur di bawah pohon rindang yang pada saat itu memang lagi sejuk2nya... Gak tega bangunin-nya kami langsung masuk mobil aja eh si sopir langsung gragap bangun seketika...hehe lalu tancap gas kembali ke hotel. Capek seharian perjalanan langsung deh sampai kamar hotel mandi dan istirahat sebentar. Waktu sudah menunjukkan pukul 6, kami bergegas keluar hotel berjalan kaki sedikit ke arah tugu clock tower untuk menyaksikan pertunjukan gratis di clock tower melalui cafe di pojokan jalan yang pas banget view nya langsung tugu itu. 
clock tower
Ini kota kecil tapi cukup kreatif bisa membuat sebuah tugu yang tampak biasa namun diberi sentuhan entertainment berupa permainan lampu dan repertoar lagu setiap pukul 7 malam. Andaikan tugu Jogja seperti ini juga pasti lebih cantik. Setelah puas ngopi2 cantik di kedai lalu kami lanjutkan jalan ke arah night bazaar yang tak jauh dari lokasi. Lagi-lagi saya melihat keseriusan pengelolaan tempat wisata di kota kecil ini, tempat yang kalau siang sepertinya biasa saja disulap menjadi bazaar dengan pertunjukan-pertunjukan seni di dalamnya. Barang-barang jualannya pun cukup murah, makanan-nya pun cukup enak. Setelah puas kalap mata dan perut, kami pulang ke hotel sekitar pukul 10-an malam. Jalan sudah tampak sepi hanya satu dua pengendara mobil lewat, namun kota ini relatif aman dan nyaman serta sejuk, lovable place-lah hehe.
 
gerbang masuk Night Bazaar

#foodporn #foodgasm haha

Keesokan harinya kami check out dan menuju airport pukul 10 siang untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jogja via transit Bangkok dan Jakarta....capek tapi seneng..., Thailand negara yang masih membuat aku penasaran untuk datang lagi, ini kunjunganku ke 3 kali di Thailand dan sepertinya akan sering ke sana :) untuk melihat keeksotisan dan belajar bagaimana sebuah negara mengelola pariwisata nya dengan sangat serius. 

Baca juga : Akhirnya bisa ke Chiang Mai dan Chiang Rai juga! (part 1)
                   Akhirnya bisa ke Chiang Mai dan Chiang Rai juga! (part 2)

note : jika ingin menyadur sebagian atau secara keseluruhan bagian artikel ini dipersilahkan namun harap mencantumkan nama saya (astawama) dan link blog saya. Terimakasih


 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

List rekomendasi