Banyak pelaku dan pemerhati bisnis e-commerce yang ada di Indonesia melihat peluang yang sangat cemerlang untuk mengembangkan bisnis yang berjalan di dunia maya. Indonesia adalah the great and big market for e-commerce. Namun masih banyak kendala yang dihadapi agar mampu tampil lebih baik bahkan menjadi mercusuar e-commerce di dunia (gak salah khan berharap tinggi untuk bangsa ini). Dari hal teknis penyediaan jaringan internet, edukasi sampai pola bisnis e-comerce yang tepat bagi masyarakat Indonesia.
Sampai sekarang pelaku bisnis e-commerce Indonesia masih menggunakan pola yang digunakan orang barat dalam berbisnis online, dari buka toko online sampai promosi dengan diskon yang marak saat ini. Tak salah memang namun perlu dibuat format yang pas untuk lingkungan e-commerce Indonesia.
Dari tulisan saya sebelumnya tentang masa depan e-commerce adalah social commerce serta ditambah lagi dengan opini di i think social commerce is the best solution? memberikan pencerahan bahwa konsep yang terbaik untuk Indonesia adalah social commerce. Namun pada kenyataan nya pula jenis social commerce yang berkembang pesat adalah pola group diskon yang kata banyak orang bisnis macam itu adalah merepresentasikan konsep social commerce (sampai sekarang masih bingung nyambungnya dari mana ya? ckckckck).
Sebenarnya kalau diterjemahkan secara bebas, apa sih arti dari konsep social commerce itu? merupakan suatu bagian penting dari proses e-commerce yang memanfaatkan social media online untuk berinteraksi dan berkontribusi antar user dan atau produsen serta dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian barang dan jasa. Jadi tidak hanya berdasar pada review orang lain terhadap suatu produk atau hanya sekedar "jualan diskon".
Jika kamu ingin membeli sesuatu misal laptop, apakah hanya seekedar mengacu pada promos diskon atau review orang yang tak dikenal? Social commerce saat ini berkembang tidak hanya fokus pada review konsumen yang tidak dikenal namun lebih ke rekomendasi dari temen terdekat yang pernah membeli laptop tersebut. Mengacu pada konsep getok tular, sebenarnya bisa diaplikasikan di internet. Facebook atau twitter atau mungkin kaskus sudah bisa dimanfaatkan untuk ber"social commerce"ria. Kedepan kita bisa kolaborasikan itu semua menjadi satu format yang jelas dan tepat untuk lingkungan e-commerce Indonesia.
1 comments:
sekarnag sudah masuk ke social commerce ya?
Post a Comment
Hai teman, gunakan nama dan URL kamu sehingga bisa saya link back lagi nanti, terimakasih